Senin, 05 Desember 2016

INTEGRASI NASIONAL

Tags



 INTEGRASI NASIONAL




Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu .Integrasi. dan .Nasional.. Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
·         Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
suatu identitas nasional.
·         Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.



Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:

1. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah Suku, gama, Ras, dan Antar-golongan, gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham etnosentrismea. di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Teori-teori Integrasi
Integrasi terbagi dalam dua sisi, di sisi makro adalah fungsional struktural dan teori konflik, sedangkan di sisi mikro adalah teori raksionisme simbolik, teori etnometodologi, teori  Pertukaran, dan teori rasional.

A. Makro


1. Teori Fungsional Struktural
Teori Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan ntropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan.

2. Teori Konflik
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula

B. Mikro

1. Interaksionisme Simbolik

Interaksionisme Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang biasa secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain. 

2. Etnometodologi

Yang dimaksud dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori dalam ilmu sosiologi yang berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian prosedur dan sejumlah pertimbangan atau metode tentang kehidupan alamiah masyarakat sehari-hari, yang ditandai dengan bahasa yang digunakan, di mana masalah-masalah kemasyarakatan ini diartikan sebagai masalah yang diselesaikan secara rutin, praktis dan kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran

3. Teori pertukaran

Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruh.

4. Teori rasional

Dalam filsafat , rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah cara di mana orang menarik kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang sengaja. Hal ini juga mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan seseorang alasan untuk keyakinan, atau dengan tindakan seseorang dengan seseorang alasan untuk tindakan.Namun, .rasionalitasa. istilah cenderung digunakan dalam diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.
Problematika integrasi nasional Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang masih ke sukuan mulai tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi dari sekelompok elit Nusantara (Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan integrasi nasional di Indonesia telah banyak dibahas dan dicanangkan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan institusi-institusi yang terkait. Perwujudan
integrasi nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya, dalam pembangunan nasional dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam sebuah negara untuk mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.
Masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan dan ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini.
Berdasarkan gambaran dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia cenderung tidak menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki interaksi yang sangat dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di diamkan saja? Pada dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus disinergikan satu sama lain, membangun rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat, agar tercapai sebuah integrasi nasional yang telah dicita-citakan sejak Indonesia
belum merdeka.
Makalah ini berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam pemicu menjadi satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di Indonesia, bagaimana cara menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif pemerintah dalam mengatasi
berbagai permasahan ini dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan lokal).
Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia
berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1. Contoh ancaman Fisik

·         Dari luar negeri
Agresi militer Belanda di Indonesia
Penjajahan bangsa eropa di Indonesia
·         Dari dalam negeri
Teror bom di Solo
Penyerangan antar suku dipapua
Tawuran antar warga di Makassar
Kerusuhan mass di jakarta
Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah

2. Contoh ancaman Ideologi

·         Dari luar negeri
Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
Maraknya media propaganda asing
Adu domba yang dilakukan pihak asing
·         Dari dalam negeri
Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri
Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
Sikap apatis terhadap pemerintah
Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri.


Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)


EmoticonEmoticon