Pengertian
Integrasi Nasional
Integrasi
nasional berasal dari dua kata, yaitu .Integrasi. dan .Nasional.. Integrasi
berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari
bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
·
Secara Politis
Integrasi
secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang
suatu identitas
nasional.
·
Secara Antropologis
Integrasi
secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan
yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.
Dapat
disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan
kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa
secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional
melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah
untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan
budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang
berbeda pula sehingga
dapat mengancam
keutuhan bangsa Indonesia.
Faktor-Faktor
Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:
1. Faktor
sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan
untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta
tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan
atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
Faktor-Faktor
Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan
masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.
2. Wilayah
negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan
3. Besarnya
kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih
besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
Suku, gama, Ras, dan Antar-golongan, gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi
dan unjuk rasa.
5. Adanya paham
etnosentrismea. di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Teori-teori
Integrasi
Integrasi
terbagi dalam dua sisi, di sisi makro adalah fungsional struktural dan teori
konflik, sedangkan di sisi mikro adalah teori raksionisme simbolik, teori
etnometodologi, teori Pertukaran, dan
teori rasional.
A. Makro
1. Teori
Fungsional Struktural
Teori
Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan
ntropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan
bagian-bagian yang saling berhubungan.
2. Teori
Konflik
Teori konflik
adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses
penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya
konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula
B. Mikro
1.
Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme
Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di belakang
perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting
dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang biasa secara
langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang
lain.
2.
Etnometodologi
Yang dimaksud
dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori dalam ilmu sosiologi yang
berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian prosedur dan sejumlah
pertimbangan atau metode tentang kehidupan alamiah masyarakat sehari-hari, yang
ditandai dengan bahasa yang digunakan, di mana masalah-masalah kemasyarakatan
ini diartikan sebagai masalah yang diselesaikan secara rutin, praktis dan
kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran
3. Teori
pertukaran
Teori
pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang
saling memengaruh.
4. Teori
rasional
Dalam filsafat
, rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah cara di mana orang menarik
kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang sengaja. Hal ini juga mengacu
pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan seseorang alasan untuk keyakinan, atau
dengan tindakan seseorang dengan seseorang alasan untuk tindakan.Namun,
.rasionalitasa. istilah cenderung digunakan dalam diskusi khusus ekonomi,
sosiologi, psikologi dan ilmu politik.
Problematika
integrasi nasional Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang
masih ke sukuan mulai tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi
dari sekelompok elit Nusantara (Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan
integrasi nasional di Indonesia telah banyak dibahas dan dicanangkan oleh
berbagai pihak termasuk pemerintah dan institusi-institusi yang terkait.
Perwujudan
integrasi
nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya, dalam pembangunan nasional
dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam sebuah negara untuk
mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.
Masalah-masalah
etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan dan ancaman
tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini.
Berdasarkan
gambaran dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia
cenderung tidak menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi
kultural sendiri dan memiliki interaksi yang sangat dengan kelompok suku lain.
Lalu apakah ini hanya di diamkan saja? Pada dasarnya, perbedaan budaya, cara
pandang, dan adat istiadat harus disinergikan satu sama lain, membangun rasa
kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol primordial
dari komunitas adat, agar tercapai sebuah integrasi nasional yang telah
dicita-citakan sejak Indonesia
belum merdeka.
Makalah ini
berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam pemicu menjadi
satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional
Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di Indonesia, bagaimana
cara menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif
pemerintah dalam mengatasi
berbagai
permasahan ini dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan lokal).
Contoh kasus
yang mengancam keutuhan negara Indonesia
berikut adalah
contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
1. Contoh
ancaman Fisik
·
Dari luar negeri
Agresi militer
Belanda di Indonesia
Penjajahan
bangsa eropa di Indonesia
·
Dari dalam negeri
Teror bom di
Solo
Penyerangan
antar suku dipapua
Tawuran antar
warga di Makassar
Kerusuhan mass
di jakarta
Perusakan
kantor walikota oleh warga yang marah
2. Contoh
ancaman Ideologi
·
Dari luar negeri
Maraknya
berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
Adanya campur
tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
Maraknya media
propaganda asing
Adu domba yang
dilakukan pihak asing
·
Dari dalam negeri
Munculnya
paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri
Munculnya
berbagai aliran sesat diIndonesia
Sikap apatis
terhadap pemerintah
Sikap mau
menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
Kurangnya
kecintaan terhadap produk dalam negeri.Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
EmoticonEmoticon