Yang
dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah varian dari sebuah bahasa
menurut pemakaian. Variasinya pun bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya,
sosiolinguistik termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Selain itu ragam
bahasa juga ditandai oleh beberapa ciri-ciri linguistik tertentu seperti
fonologi, morfologi, dan sintaksis. Disamping ditandai oleh ciri-ciri
linguistik tertentu, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh ciri-ciri
non-linguistik seperti lokasi / tempat / lingkungan penggunaan bahasa itu
sendiri. Baik dalam hal sosial maupun yang lainnya.
Berdasarkan
pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas :
- Ragam
bahasa undang-undang
Yaitu bahasa
yang biasa digunakan dalam pembuatan undang-undang negara maupun sesuatu yang berkaitan
dengan perundang-undangan. Seperti UUD, dll.
Yaitu bahasa
yang biasa digunakan dalam media massa. Seperti reporter, majalah, koran, dll.
Yaitu bahasa
yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu karya ilmiah.
Yaitu bahasa
yang biasa digunakan oleh seorang sastrawan untuk membuat sebuah sastra.
Berdasarkan
media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas :
- Ragam
Lisan
Ragam bahasa
lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of
speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal
seperti tata bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Karena dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara
atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta
gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide dari sang pembicara. Contoh
ragam lisan antara lain meliputi:
- Ragam
bahasa cakapan
- Ragam
bahasa pidato
- Ragam
bahasa kuliah
- Ragam
bahasa panggung
Ciri-ciri
ragam bahasa lisan :
- Memerlukan
kehadiran orang lain
- Unsur
gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
- Terikat
ruang dan waktu
- Dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan
ragam bahasa lisan :
- Dapat
disesuaikan dengan situasi.
- Faktor
efisiensi.
- Faktor
kejelasan.
- Faktor
kecepatan.
- Lebih
bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.
- Penggunaan
bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan serta penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif sang penutur.
Kelemahan
ragam bahasa lisan :
- Bahasa
lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat
frase-frase sederhana.
- Penutur
sering mengulangi beberapa kalimat.
- Tidak
semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
- Aturan-aturan
bahasa yang dilakukan tidak formal.
- Ragam
Tulis
Ragam bahasa
tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa
dan pemilihan kosa kata. Karena dalam ragam bahasa tulis ini kita dituntut
untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan
kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda
baca dalam mengungkapkan ide kita. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
- Ragam
bahasa teknis
- Ragam
bahasa undang-undang
- Ragam
bahasa catatan
- Ragam
bahasa surat
Ciri-ciri
ragam bahasa tulis :
- Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
- Adanya
unsur gramatikal (hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan yang
lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
- Tidak
terikat oleh ruang dan waktu
- Dipengaruhi
oleh tanda baca atau ejaan.
Kelebihan
ragam bahasa tulis :
- Informasi
yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas menjadi media
atau materi yang lebih menarik dan menyenangkan.
- Umumnya
memiliki kedekatan antara budaya dengan kehidupan masyarakatnya.
- Sebagai
sarana untuk memperkaya kosakata.
- Dapat
digunakan untuk menyampaikan maksud/tujuan, memberikan informasi serta
dapat mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu meningkatkan wawasan si
pembaca.
Kelemahan
ragam bahasa tulis :
- Alat
atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak
ada. Akibatnya bahasa tulisanpun harus disusun lebih sempurna.
- Tidak
mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur.
- Yang
tidak ada dalam bahasa tulisanpun tidak dapat diperjelas.
Ragam bahasa
berdasarkan hubungan antar pembicara dapat dibedakan menurut akrab atau
tidaknya si pembicara. Contohnya :
- Ragam
bahasa resmi.
- Ragam
bahasa akrab.
- Ragam
bahasa agak resmi.
- Ragam
bahasa santai.
- Dan
lain sebagainya.
Ragam bahasa
berdasarkan penutur dapat dibedakan atas :
- Ragam
bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya
pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan
bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat
bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung,
Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak
pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
- Ragam
bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing. Misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film,
fakultas, dll. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas,
dll. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa,
nyari seharusnya mencari, dll. Selain itu bentuk kata dalam kalimat
pun sering meninggalkan awalan yang seharusnya dipakai. Contoh :
- Ira mau
nulis surat padahal seharusnya Ira mau menulis surat
- Saya
akan ceritakan tentang asal mula Lubang Buaya padahal
seharusnya Saya akan menceritakan tentang asal mula Lubang Buaya.
- Ragam
bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa
juga dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicaranya (jika lisan) atau
sikap penulis terhadap penyajian tulisannya (jika dituliskan). Sikap itu antara
lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap
penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat
mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya.
Jika terdapat jarak antara penutur dan lawan bicara atau penulis dan pembaca,
akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Semakin formal jarak
antara penutur dan lawan bicara, akan semakin resmi dan tinggi tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya,
semakin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan oleh sang penutur.
Kedua
Ragam Bahasa dan Funsi Bahasa Indonesia
Bahasa adalah salah
satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan
meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya.
Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam
penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang
sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan
perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami
perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi
bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa
timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan
tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu
1. berdasarkan media
2. berdasarkan cara pandang penutur
3. berdasarkan topik pembicaraan.
1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam
bahasa terdiri
· Ragam bahasa lisan
· Ragam bahasa tulis
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan
ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi
dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya
Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan
besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri
kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata
serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan
yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam
bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam
tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam
bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak
menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis,
ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam
itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang
berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta
bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat;
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’
Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna
kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam
pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.Berlangsung lambat;
5.Selalu memakai alat bantu;
6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa
ragam diantara nya adalah :
· Ragam dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
· Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
· Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
· Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
3.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam
diantara nya adalah :
1. Ragam bahasa ilmiah
2. Ragam hukum
3. Ragam bisnis
4. Ragam agama
5. Ragam sosial
6. Ragam kedokteran
7. Ragam sastra
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)
Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)
Cerita itu menggunakan unsur flashback. (ragam sastra)
Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)
Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku
lisan.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :
• Faktor Budaya atau letak Geografis
• Faktor Ilmu pengetahuan
• Faktor Sejarah
Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut media pembicara.
Ragam bahasa terbagi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis kita harus menguasai penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dan menguasai EYD, sedangkan untuk ragam bahasa lisan kita
harus mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur
kata sopan.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara
umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap
orang adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa
kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati
dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri,
yaitu:
* Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non
verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa
(lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan
menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda
lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa
yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol
sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.
Fungsi bahasa secara khusus :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa
formal dan non formal.
2. Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki
makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman
yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat
terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa
keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui
asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan
prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu
mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya
manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan
manusia itu sendiri.
Ketiga
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi.
Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan
intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa
Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh
karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan
keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan
perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami
perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi
tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam
bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk
keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu
1. berdasarkan media
2. berdasarkan cara pandang penutur
3. berdasarkan topik pembicaraan.
1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam
bahasa terdiri
· Ragam bahasa lisan
· Ragam bahasa tulis
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan
ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi
dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya
Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan
besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri
kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata
serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna
gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam
bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam
tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam
bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak
menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis,
ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam
itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang
berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta
bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat;
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’
Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna
kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam
pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.Berlangsung lambat;
5.Selalu memakai alat bantu;
6.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’
2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa
ragam diantara nya adalah :
· Ragam dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
· Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
· Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
· Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
3.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam
diantara nya adalah :
1. Ragam bahasa ilmiah
2. Ragam hukum
3. Ragam bisnis
4. Ragam agama
5. Ragam sosial
6. Ragam kedokteran
7. Ragam sastra
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)
Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)
Cerita itu menggunakan unsur flashback. (ragam sastra)
Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)
Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku
lisan.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :
• Faktor Budaya atau letak Geografis
• Faktor Ilmu pengetahuan
• Faktor Sejarah
Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut media pembicara.
Ragam bahasa terbagi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis kita harus menguasai penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dan menguasai EYD, sedangkan untuk ragam bahasa lisan kita
harus mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur
kata sopan.
Mata Kuliah Umum : Bahasa Indonesia